Yogi Ahmad Erlangga (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 8 Oktober 1974; umur 41 tahun) adalah seorang ilmuwanyang berhasil memecahkan Persamaan Helmholtz. Dia adalah seorang ilmuwan berprestasi dan mendapatkanpenghargaan Bakrie Award 2012.
Persamaan Helmholtz
Pada Desember 2001, Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset tentang Persamaan Helmholtz kepada Universitas Tehnologi Delft. Maka, perusahaan minyak raksasa Shell untuk meminta penyelesaian Persamaan Helmholtz secaramatematika numerik secara cepat yang namanya robust (dapat dipakai pada semua masalah).[1]
Penelitian Yogi itu didasarkan pada “Ekuasi Helhmholtz.” Bagi kalangan ilmuwan, metode ekuasi itu penting dalam mengintepretasi ukuran-ukuran akustik yang digunakan untuk mensurvei cadangan minyak.[2]
Pada Desember 2005, ia berhasil memecahkan persamaan tersebut[1] dan ia masih menjadi dosen di ITB. Ketika ia memecahkan persamaan tersebut, ia menempuh program Ph.D di Delft University of Technology, Belanda.[3] Persamaan Helmholtz yang berhasil dipecahkannya, membuat banyak perusahaan minyak dunia gembira. Pasalnya, dengan rumus temuan Yogi itu mereka dapat lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi. Rumusnya juga bisa diaplikasikan di industri radar, penerbangan, dan kapal selam.[3][4] Metodenya ini digunakan untuk teknologi Blu-Ray, yang membuat keping itu bisa memuat datakomputer dalam jumlah yang jauh lebih besar.[4]
Manfaat hasil kerja
Hasil risetnya menghebohkan dunia terutama dengan kemungkinan membuat profil 3 dimensi dari cadangan minyak. Metode dia berhasil memproses data-data seismik seratus kali lebih cepat dari metode yang sekarang biasa digunakan. Temuannya ini membuat namanya melambung. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja cepat. Akurasinya tinggi. Dan akhirnya si raja minyak banyak berhemat.[2] Pasalnya, Shell selalu mempunyai masalah dalam menemukan sumber minyak bumi. Persamaan ini membutuhkan biaya yang besar, perhitungan waktu, penggunaan komputer sertamemori.[1]
Maka, dalam siaran pers tahun 2005 diterangkan Universitas Delft sungguh bangga akan pencapaian Yogi. Siaran pers itu menyebutkan bahwa penelitian Yogi adalah murni matematika.[2]
Minat penelitian lain
Minat penelitiannya meliputi aljabar linier, analisis matriks, metode numerik untuk persamaan diferensial parsial (PDEs), aljabar linear numerik, metode iteratif untuk skala besar linear/non sistem linear, PDE-kendala optimasi, dengan aplikasi dalam dinamika fluida, dan propagasi gelombang dan seismik eksplorasi/ pencitraan.[5]Dia juga tertarik dalam desain pesawat dan terlibat dalam desain kendaraan udara tak berawak yang panjang dan tinggi serta berdaya tahan.[5]
Prestasi
Pada 12 Agustus 2012, Aburizal Bakrie menyerahkan penghargaan kepada 6 orang yang berprestasi. Termasuk kepada Yogi Ahmad Erlangga. Setiap pemenang masing-masing akan mendapatkan penghargaan berupa trofi, piagam, dan uang sebesar Rp250 juta. Penghargaan diserahkan di XXI Ballroom Djakarta TheatreJakarta.[6]
dikutip: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar