M A H P R E S

Komunitas Rumah Prestasi Indonesia
Breaking News
recent

BUDAYA LABELISASI AGAMA





Kebiasaan labelisasi bisa jadi sudah ada sejak zaman dahulu. Islam sebagai agama yang di ridhoi Allah sekalipun tak lepas dari Labelisasi oleh pengikutnya. Labelisasi bisa jadi ada unsur kesengajaan atau bisa juga karena sudah menjadi budaya yang diturunkan oleh generasi sebelumnya.

Kesengajaan labelisasi yang dibuat oleh non muslim misalkan pembagian antara islam modrn dan islam tradisional. Labelisasi yang sengaja dilakukan oleh orang muslim lebih banyak lagi misalkan sunni dan Syiah, wahabi dan khowarij, Kuburiyun dan salafiyun.  Labelisasi bisa karena kanalisasi (pembuatan batas) karena ungsur kemauan keras menjaga kekuasaan yang perlu dipertahankan. Labelisasi juga bisa karena ingin menjaga originalitas pemikiran agar tampil beda. labelisasi kian marak karena munculnya ormas baru ditubuh umat islam. bisa jadi di solo jawa tengah labelisasi menjadi meningkat ratusan dilakukan orang awam maupun tokoh-tokohnya.

Bahaya labelisasi adalah menimbulkan jurang pemisah yang semakin menganga antara satu ormas dengan yang lain, pesantren satu dengan yang lain, muslim satu dengan muslim yang lain. Politik adu domba juga semakin mudah dilakukan oleh orang-orang yang tidak menyukai kebaikan. labelisasi juga menyebabkan semakin mempersempit pemahaman seseorang terhadap Rahmat Allah yang luas terhadap hambanya yang beriman.

Alqur'an dan sunah menyebutkan dengan berbagai ciri untuk menjaga umat islam. Ciri ini tentu bukan dimaksudkan untuk membuat klaim yang lebih ditonjolkan dari nama yang telah ditetapkan oleh Allah yaitu ISLAM. Alquran menyebutkan Allah menjadikan umat rasul muhammad sebagai umatan washatan. Alqur'an juga menyebutkan umat islam sebagai ashabul yamin, tidak perlu buat ajaran ashabul yamin, pedoman-pedoman tetap harus disebutkan manhaj islam. Al hadist juga menyebut banyak ciri misalkan ikhwanurrasul, ashabu rayatisud, thaifah mansurah. Rasulullah hanyalah menyebutkan mereka dengan cir-cirinya bukan berarti kemudian menjadi agama baru.

Labelisasi juga bisa terjadi karena perbedaan masalah furu'iyah bukan masalah ushuliyah. Misalkan saya contohkan ibadah shalat subuh ada cabang qunut. bagaimanapun hal ini merupakan khilafiyah yang tidak perlu membuat kita membuat masjid sendiri atau ormas sendiri karena masalah ini.
marilah kita saling berkumpul dan bermajelis pada amalan yang disepakati. misalkan baca alqur'an bersama, shalat jamaah, atau amalan yang dapat mendekatkan hati kaum muslimin.

berikut kita bisa cermati seperti apa Allah memberi nama bagi agama kita:

Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat (QS al-An’am [6]: 159).

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub.: "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam."(QS. Al-Baqarah: 132)
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.(QS. Yusuf: 101)

Unknown

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.